Kapan secara pasti berdirinya Desa Kadipaten tidak diketahui secara pasti. Karena masing-masing dusun memiliki sejarah dan timeline yang berbeda-beda. Misalnya Dusun Klurahan, memiliki cikal bakal bernama Ki Singa Lodra, yang diprediksi hidup pada pertengahan abad 17. Demikian juga Dusun Manggis dengan sesepuh Jaka Surya (Ki Dipati Kudus) yang hidup pada masa Walisongo. Dusun Limbangan mempercayai pembubak desanya yaitu Kyai Limbang (Raden Limbangsari) hidup sejaman dengan Ki Dipati Kudus.
Diantara 4 dusun yang ada, sejarah Dusun Giyanti yang paling mudah ditemukan literasinya, yaitu mengacu pada Peristiwa Perjanjian Giyanti (Palihan Nagari) pada 13 Februari 1755, yang isinya membagi Kerajaan Mataram menjadi 2: Mataram Surakarta dan Mataram Jogjakarta.
Salah satu punggawa Mataram yang bernama Ki Tumenggung Mertoloyo tidak setuju dengan perjanjian tersebut, sehingga memilih meninggalkan kerajaan. Ia lalu bermukim di sebuah dusun dan membangun tatanan baru di dusun tersebut, bersama dengan penduduk setempat yaitu Ki Mranggi dan Ki Monyet. Di kemudian hari dusun tersebut diberi nama Dusun Giyanti.
Sedang nama Desa Kadipaten dimungkinkan merujuk pada kata Adipati, yang berarti tempat kediaman/lungguh seorang Adipati. Karena memang tidak bisa dilepaskan dari perjalanan sejarah kerajaan-kerajaan di tanah Jawa.
Gambar. 2.3
Makam Ki Tumenggung Mertoloyo
Pemimpin Desa
KASAN MUNAWAR : Periode 1921 -1942
Pemimpin/Lurah pertama Desa Kadipaten yang tercatat dalam dokumen resmi Desa. Kasan Munawar Menjabat mulai tahun 1921 sampai dengan tahun 1942. Merupakan Peletak dasar-dasar pemerintahan di Desa.
KASMO DIHARJO : Periode 1942 – 1982
Tampuk kepemimpinan Desa Kadipaten berikutnya ditersukan oleh H. Kasmo Diharjo. Menjabat sebagai pemimpin/Lurah paling lama yaitu mulai tahun 1942 sampai 1982. Merasakan 2 jaman, jaman penjajahan dan jaman kemerdekaan. Dengan rentang periode yang panjang membuat banyak meninggalkan kesan dan pembangunan di desa.
SUNARYO : Periode 1984 -1992
Setelah merasakan jeda 2 tahun tanpa pemimpin/lurah, Desa Kadipaten kemudian dipimpin oleh Sunaryo. Menjabat mulai tahun 1984 sampai 1992. Sebelumnya Sunaryo merupakan pengusaha Mebel.
SAMADI : Periode 1994-2002
Setelah kembali ada masa jeda 2 tahun tanpa kepemimpinan definitive, Desa Kadipaten kemudian dipimpin oleh Drs. Samadi, yang menjabat tahun 1994 sampai 2002. Dan kemudian menjabat kembali pada periode tahun 2006-2012.
SUTANTO : Periode 2001 - 2006
Kepemimpinan Desa Kadipaten selanjutnya dilanjutkan oleh Sutanto. Masa kepemimpinan ini merasakan perubahan regulasi yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, yang berpengaruh pada kebijakan dan tata kelola pemerintahan
SAMADI : Periode 1994-2002
Di periode yang kedua ini, yaitu rentang tahun 1994 sampai dengan tahun 2002, Drs. Samadi menekankan pembangunan di bidang infrastruktur dan keolahragaan. Sampai saat ini, merupakan satu-satunya Kepala Desa yang menjabat selama 2 periode.
SARDI : Periode 2013-2019
Kepala Desa Selanjutnya adalah H. Sardi. Menjabat mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2019. Merasakan pergantian regulasi dari UU Nomor 32 Tahun 2004 menjadi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mulai dikucurkannya Dana Transfer Desa dan otonomi yang lebih luas dari sebelumnya. Sektor Kepariwisataan mulai menggeliat di periode ini.
HERI BASUKI : Periode 2020- Sekarang
Estafet kepemimpinan Desa Kadipaten diteruskan oleh Heri Basuki. Berlatar belakang pengusaha, paeriode ini memfokuskan pada pemerataan kesejahteraan taraf hidup masyarakat, dengan semangat kerukunan dan kebersamaan.